Monday 26 July 2010

INDONESIA KIRIM DOSEN MUDA UNTUK MENDALAMI MATEMATIKA REALISTIK DI BELANDA

Melalui program beasiswa Studeren in Nederland (StuNed), Indonesia mengirimkan 13 dosen muda untuk mendalami pendidikan matematika realistik selama 12 bulan di Freudenthal Institute, University of Utrecht, Belanda.
Para dosen dilepas secara resmi pada hari Jumat (05/02) kemarin oleh Marrik Bellen, Direktur Nuffic-Neso Indonesia. Yang sebelumnya selama 8 bulan terakhir para dosen tersebut belajar bahasa Inggris dan mata kuliah dasar pada Program Magister Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana di Unsri Palembang sebanyak 7 orang dan di Unesa Surabaya sebanyak 6 orang.
Para dosen tersebut terdiri dari 10 orang perempuan dan 3 orang pria yang direkrut oleh Institut pengembangan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ITB dari sepuluh universitas yang tersebar di Indonesia.
Program Master Pendidikan Matematika Realistik (PMR) atau International Master Program om Mathematics Education (IMPoME) adalah hasil kerjasama cost sharing antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dan Nuffic-Neso Indonesia. Setelah selesai mendalami pendidikan di Utrecht, mereka akan kembali ke Indonesia untuk melakukan penelitian selama enam bulan dan kegiatan penelitian ini akan dibiayai oleh beasiswa Dikti.
Program ini bertujuan untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan matematika di sekolah dasar di Indonesia dengan memberikan beasiswa kepada para dosen pendidikan matematika di lembaga pendidikan keguruan untuk mempelajari PMR atau Realistic Mathematics Education (RME) dinegeri asalnya Belanda, . agar Matematika menjadi pelajaran yang mudah dimengerti dan menyenangkan dimana salah satu ahlinya adalah Hans Freudenthal.
Program IMPoME ini merupakan kerjasama pertama antara Neso dan Dikti yang direncanakan berlangsung kurang lebih 5 tahun dengan tujuan utamanya adalah untuk mendukung program implementasi dan diseminasi PMRI yang telah tersebar di 18 provinsi yang terbukti dapat membuat anak menjadi senang dengan matematika yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika di sekolah. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan mutu program studi pendidikan matematika di Unesa dan UNSRI karena dapat bekerjasama dengan University Utrecht yang merupakan universitas terbaik di belanda dan masuk di jajaran 50 besar. (Lovely princess)

GURU DITUNTUT DAPAT BERPERAN MULTIFUNGSI

Jakarta, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia telah mengajarkan...
bahwa bangsa yang maju, modern, sejahtera, dan bermartabat adalah bangsa yang memiliki sistem dan praktek pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang unggul dan maju.
Presiden mengatakan, pendidikan yang bermutu akan sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu yaitu guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat. Memasuki abad 21 yang dikenal sebagai abad pengetahuan, tatanan pembangunan pendidikan tidaklah semakin ringan. Maka sosok guru di abad pengetahuan ini harus ditandai dengan keteguhan iman dan taqwa, tingginya semangat nasionalisme, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta wawasan yang jauh ke depan.
Paradigma pembangunan pendidikan telah memasuki ranah yang makin kompleks. Oleh karena itulah paradigma pendidikan di abad ke-21 menuntut perubahan peran guru. "Guru harus mampu menjadi insan pendidik yang makin profesional, kreatif, dan dinamis. Insan pendidik yang sanggup menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang inovatif. Insan pendidik yang sanggup menunaikan peran multifungsi sebagai fasilitator, motivator, komunikator, transformator, bahkan sebagai agen perubahan," katanya.
Presiden mengatakan bahwa guru harus mampu melakukan reformasi metodologi pembelajaran yang berorientasi kepada murid dan bukan kepada guru. Dengan peran multifungsi itu para guru diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan teknologi sekaligus mampu membentuk sikap jiwa dan karakter murid-muridnya agar mampu bertahan di era kompetisi yang semakin ketat di abad ke-21 ini. "Guru yang mampu membawa perubahan peradaban bagi generasi yang sedang tumbuh mekar," ujarnya.
Pada Kesempatan ini pula, Presiden memberikan penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia berupa Satya Lencana Pembangunan dibidang Pendidikan kepada dua Gubernur dan lima Bupati Walikota yang mempunyai komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, satya lencana pendidikan juga diberikan kepada enam Guru, dua Kepala Sekolah, dua Pengawas Sekolah, dan satu Pamong Belajar serta satu Penilik yang berprestasi dan berdedikasi luar biasa dalam melaksanakan tugas profesionalnya. (De_RuMpuT)

PERAN TEKNOLOGI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

Jakarta , Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi Pendidikan dengan tema..."Peran Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional" yang dilaksanakan pada 18-20 November 2009 yang lalu, bertempat di gedung D lantai 3, Departemen Pendidikan Nasional, Senayan, Jakarta. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh pada Rabu, (18/11).
Seminar nasional diselenggarakan atas kerjasama antara Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Universitas Terbuka (UT), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), SEAMOLEC, Pustekkom, dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
Seminar ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan, pandangan, gagasan, dan pengalaman tentang pendidikan nasional termasuk pemanfaatan metode, sumber, media dan sistem pembelajaran dari para pakar di bidangnya.
Mendiknas menyebutkan bahwa teknologi pendidikan memiliki tiga peran penting. Pertama, kata Mendiknas, teknologi pendidikan berperan sebagai pendukung proses pendidikan. Kedua, teknologi pendidikan berperan sebagai penggerak. Peran ketiga, kata Mendiknas, teknologi pendidikan dijadikan sebagai pemungkin. "Kita harapkan teknologi pendidikan bisa berperan sebagai pemungkin atau enabler. Segala macam yang tidak mungkin jadi mungkin," katanya.
Dari sisi kebijakan, pemerintah berkomitmen penuh untuk memanfaatkan, meninternalisasikan, dan membudayakan pemakaian teknologi pendidikan di berbagai jenis dan jalur pendidikan yang sesuai. Kita berharap, semua sekolah terhubung dengan internet serta anak-anak bisa belajar dengan menyenangkan. (lovely princess).

XI edisi 4

HIMMA holic, Kak Daryanto memiliki 4 bola di dalam kantong. Ia akan memberi 2 bola kepada Harry dan 2 bola lagi kepada Arief. Bagaimanakah cara Kak Dar membagi bola agar paling tidak masih tersisa 1 bola di dalam kantong???
Ayo berapa banyak cara???
Penasaran???
Tunggu aja jawabannya pada buletin PHI selanjutnya..
Oce.. oce..!!! (Ruh Yang Rawan)

XI edisi 2

Hai HIMMA holic, udah ketemu belum jawaban minggu kemarin?
Kalau belum ketemu, ini jawabannya: AL-QUR’AN. Lah kok bisa? Bisa dong, kan Al-Qur’an gitu loh, KUN FAYAKUN. 10-1 bisa menjadi 11, 19 atau 709 adalah berdasarkan konsep sedekah.
Dalam surat Al-An’am ayat 160 dijelaskan tentang pembalasan amal sedekah menjadi 10 kali lipat. Dalam surat Al-Baqarah ayat 261 dijelaskan mengenai pembalasan amal sedekah menjadi 700 kali lipat. Dan dalam surat Al-Baqarah ayat 265 dijelaskan mengenai pembalasan amal sedekah menjadi 2 kali lipat. Lah, jadi apa hubungannya? Ada dong, misal HIMMA holic punya uang 10.000, terus disedekahin 1.000 maka yang 1.000 tadi akan dibalas Allah menjadi 2x1.000 atau 10x1.000 atau 700x1.000. Jadi uang HIMMA holic akan bertambah bisa menjadi 11.000, 19.000 atau 709.000.
Nah, kalau yang 20:25 ga sama dengan 4:5 atau 40:50 itu Cuma makna isi ayat Al-Qur’an. Berbeda, karena Surat 20 ayat 25 membicarakan tentang do’a Nabi Musa, surat 4 ayat 5 membicarakan tentang harta titipan dan surat 40 ayat 50 membicarakan tentang dialog Malik dengan penghuni Jahannam.(sumber: Matematika sedekah karya ust. Yusuf Mansur)

Pertanyaan minggu ini: Bisakah HIMMA holic tunjukkan bahwa 2x2=5?